#kisah ini fiktif belaka. kesamaan nama tempat kejadian mirip2 gitu bukan kesengajaan. itu cuma imajinasi penulis. happy reading...
#note lagi. tulisan ini dibuat untuk mengikuti ajang penulisan. jadi penulis sebenarnya masih single :D
Aku
tidak pernah meminta kamu, lelaki yang menjadi
imam saat ini dan di masa mendatang untuk selalu menghadirkan senyum. Tambah
lagi, kehadiran abang yang mirip
sekali denganmu membuatku seolah tak ingin minta apa-apa lagi selain hadirmu. Sayang, tahukah, hari ini mungkin baru
kutemukan mengapa, setiap kamu diam dan memperhatikanku, aku merasa jatuh
cinta. Karena dalam diammu itulah aku segalanya buat kamu.
Selalu, tatapan mata lucu kamu
membangkitkan semangat meminta, agar Allah berkenan menjaga kamu dan aku
selamanya dalam rahmat-Nya. Karena itu, tiap lelah sehabis mengurus abang seharian, aku menunggu teduh matamu
menentramkan hatiku. Lucu juga, kadang aku kesal tiap kamu seolah acuh melihat
aku repot dengan urusanku. Padahal aku tahu, kamu sendiri tak kalah repot
dengan segala isi pikiran yang menyita waktu. Soal aku, abang, ayah ibu di rumah, pekerjaan, dan urusan lainnya yang aku
tahu kamu belum pernah mengeluh karenanya. Lalu kesal itu menguap begitu saja
saat kita nonton Liga Inggris yang
menghadirkan big match bersama-sama.
Malam yang aku niatkan ngambek karena
seharian kamu cuek, berubah jadi ceria lagi.
Disertai berantem kecil soal keputusan wasit, yang jelas-jelas aku sok
tau soal itu, tapi kamu cuma ketawa. Akulah wanita paling beruntung, karena
bersuamikan kamu, yang penggila sepak bola, tapi tak pernah merasa sok tahu
soal sepak bola.
Kalau aku ceritakan soal
keberuntunganku akan hadirmu, mungkin tak cukup tulisan ini merangkum semuanya.
Cukup aku senyum-senyum setiap hari, karena syukurku yang tak pernah habis.
Menyayangi serta mencintai kamu dan abang
adalah hal paling membahagiakan. Sering aku meminta ini itu pada Allah, padahal
aku sudah memiliki segalanya, kalian. Hanya kadang aku takut sayang. Kasih sayang yang Allah titipkan
lewat penyakitku, banyak menghabiskan jatah waktuku bersamamu. Kamu tahu kan,
ya kamu selalu menyemangatiku bahkan, komplikasi diabetes mellitus yang mulai menemaniku sejak 10 tahun lalu, akan
segera mengakhirkan ini. Ah, tapi aku tak mau berburuk sangka. Toh kamu selalu
menghadirkan harapan untuk selalu sehat. Untuk selalu bahagia bersamamu dan abang.
Aku tidak pernah meminta kamu
mengadakan acara romantis, tapi kamu menghadirkan lebih dari itu. Kalau aku sudah
gelisah karena hiperglikemia, aku
tidak bisa menyembunyikan keharuan, memandang wajahmu yang cemas. Maaf sayang, aku tidak bermaksud membuatmu
khawatir. Lalu kamu yang menenangkanku, mengatakan semua akan baik-baik saja. Hehehe…kamu
tahu, wajah kamu lucu kalau sedang cemas begitu. Disatu sisi aku terharu karena
merepotkanmu, tapi disisi lain aku ingin tertawa. Bukan, bukan karena ada hal
yang lucu, tetapi aku tidak ingin melihat kamu sedih karena melihatku menangis,
takut meninggalkanmu dan abang
sendirian.
Ini sudah beberapa hari aku tidak
bisa menemani kamu dan abang di
rumah. Saran dokter untuk menjalani rawat inap karena ada sesuatu yang salah
dengan sistem ginjalku, harus dengan terpaksa aku ikuti. Sebenarnya lebih berat
meninggalkan kamu dan abang sendirian
di rumah. Tapi kamu meyakinkanku, kamu bisa mengurus semuanya. Dan ini bukan
pertama kalinya aku harus meninggalkan kalian sementara seperti ini. Selalu,
kamu dengan sabarnya menggantikanku di rumah. Meskipun sebenarnya aku lebih
suka kamu dan abang berada disini
saja. Sayang,maafkan aku…
Padahal kamu sendiri sedang lelap
disampingku. Menunggu cairan infus habis dan memanggilkan suster untuk
menggantinya. Aku tak ingin membangunkanmu, tapi saat ini aku ingin melihat
kamu tersenyum. Menatapku teduh, dan meyakinkan semua akan baik-baik saja. Aku
ingin membisikkan bahwa dini hari nanti aku mau nonton bola sama kamu,
tertawa-tawa menyalahkan wasit, lalu berteriak karena jagoanku lolos final Liga Champion. Lalu memintamu mengimami
subuh nanti, walau aku harus sholat sambil terbaring. Sayangku, suamiku tercinta, aku ingin memintamu tersenyum sekarang…